Posted by: idJoe™ | August 25, 2009

Akhirnya gua makan RAWON !!!

Andaikan gw ga punya rasa malu; andaikan gw ga punya pengendalian diri; seandainya gw ga peduli dengan segala ketertiban yang menciptakan kesunyian di negeri ini, gw akan berkeliling ke seluruh pelosok Jepang, dari Wakkanai di ujung utara Hokkaido hingga ke pulau paling selatan di Okinawa; gw akan beli 18-kippu, JR free-kippu, atau Tokyo Metro Pass dan turun di setiap Tokyo chikatetsu eki (stasiun kereta bawah tanah, red), atau di setiap eki di Yamanote-sen untuk meneriakkan kata-kata seperti yang tertera di judul post ini. RAWON!!! Akhirnya gw makan RAWON !!!

Oke, mungkin kalian boleh menganggap gw gila, orang aneh, sinting, nyentrik, ga waras, dsb. Tapi memang itulah gw. v(^_^)v  Setelah hampir satu tahun sama sekali ga makan masakan yang bikin ketagihan satu ini, akhirnya gw bisa ‘menikmati’, walaupun ga senikmat makan di warung rawon di Tebet barat tempat gw biasa makan dulu, atau rawon bikinan nyokap gw.

So, bagaimana caranya gw bisa makan rawon? Pertanyaan bagus. Jawabannya berikut ini.

Di suatu tempat terpencil bernama Tenryugawa di wilayah Hamamatsu-shi, Shizuoka-ken (Negeri Matahari Terbit) tinggallah Don Quijote de la Mancha dengan sahabat setianya, Sancho Panza . (Baca cerita the Three Musketeers untuk penamaan tokoh2 Sukashibe, red) Setelah bekerja keras selama 6 bulan, kedua sahabat ini memperoleh kesempatan untuk berkunjung ke ibukota Timur, yang dalam bahasa lokal disebut Tokyo.  Tujuan mereka ialah berkunjung ke teman-teman seperjuangan mereka yang bersama-sama datang dari negeri selatan.

Di tempat tinggal Don Quijote dan Sancho terdapatlah sebuah toko yang menjual bahan-bahan makanan yang didatangkan dari berbagai negeri, termasuk negeri penghasil rempah-rempah yang berada di lintas khatulistiwa. Di toko itulah terdapat bumbu masak yang dikenal dengan merk dagang Indofood. Mereka berdua menawarkan kepada mereka yang ada di ibukota timur untuk membawa pesanan bumbu masak, atau bahan makanan yang berasal dari nusantara khatulistiwa. Nah, dari sumber inilah penulis memperoleh bahan masakan pengundang selera ini.

Okay, cukup dengan latar belakang dan tempat kejadian perkara. Sekarang bagaimana penilaian mengenai masakan rawon ini?

Rawon

Rawon

Berhubung ini pertama kalinya gw masak rawon, meskipun dengan bumbu instan, belum bisa membuat rawon yang enak. Ternyata keahlian memasak dengan daging sangat diperlukan di sini. Dan terus terang, selama berada di negeri matahari terbit, sangat-sangat jarang gw masak dengan menggunakan daging, apalagi dengan daging yang masih dipotong dengan ukuran tebal.

Setelah coba-coba, dengan kurangnya bahan-bahan tambahan dan keahlian memasak yang pas-pasan, akhirnya jadi juga rawon gw.

Rawon dengan kuah membanjiri piring.

Rawon dengan kuah membanjiri piring.

Bagaimana dengan rasanya? Ya, tentu saja belum bisa seenak rawon di warung-warung yang ada di Malang atau Surabaya, atau kota-kota lain di Jawa Timur tempat makanan ini berasal. Juga, rasanya jauh dibandingkan rawon buatan nyokap gw. Tapi, setidaknya masih lebih baik daripada rawon di RM Jatim di Binus. ^_^ Ga nyombong lho, tapi memang kenyataan. Toh, klo misalnya gw memuji-muji masakan gw sendiri, ujung-ujungnya Indofood yang dapet sanjungan.

Setelah mencoba masak rawon, berikutnya gw akan mencoba masak soto ayam (dengan bumbu indofood juga). Thx to Don Quijote dan Sancho Panza yang dengan baik hati membawakan bumbu masak  dari tempat tinggal mereka. Gw masih menunggu waktu manakala gw bisa makan dengan sepuas-puasnya makanan yang dulu menjadi kesukaan gw.

Rawon, dilihat dari samping. Mengundang selera? (Jangan lihat cabenya!)

Rawon, dilihat dari samping. Mengundang selera? (Jangan lihat cabenya!)

So…. kapan bisa makan nasi Padang dengan rendang yang begitu menggiurkan ya? Oi, di Tenryugawa ada yang jual masakan Padang? Hohoho…

Sekian, dan terima kasih mau membaca celotehan gw.


Responses

  1. hahaha
    naisu break nuusu….
    kalo teh botol kangen gak joe ?, maret si nop2 suru bawa aja sedus.

  2. nih di warung depan kompleks rumah gw ada masakan padang yg lumayan enak.. nyam.. nyam..

  3. buset… perasaan wkt itu gw dapet bumbu rawon ampe basi saking banyaknya hahaha..
    ditempat gw banyak nih.. Tp ntah dah expired pa belum ntar gw liatin =P

  4. Lah. kalau basi warna tetep coklat kan? Eheheheehhe paling ada rasa kecut dikit 🙂

  5. nama toko yg jual brg2 indofood itu apa ya? ada nomor tlp/website supaya bisa online shopping?

    • kalo online shopping bisa search di mr google. tapi kalau anda di hamamatsu, ada di sebelah tenryuugawa eki 😀


Leave a reply to inge Cancel reply

Categories