BELMOND – HAIZOKU (sumpeh lho??)

Halo semuanya… iya, kata2 diatas (title) masih terngiang2 di hati dan telinga gua… Tadi waktu di kelas kurang lebih jam 4 ada pengumuman beberapa orang akan di haizoku.. Yah, karena termasuk pendatang baru dan belum merasa cukup dengan kemampuan dan nilai, yah gua denger2 sambil agak cuek aja… tahu diri tapi pay attention aja gitu… Eh, ternyata setelah orang pertama yang dipanggil, nama berikutnya yang dipanggil adalah nama gua.

Saat itu pengen gembira, tapi terus terang yang ada adalah sejumlah pertanyaan dan ketakutan. Bukan maksud menganggap diri rendah, tapi hanya mencoba untuk objektif dengan prestasi diri sendiri. Selama belajar Jepang, nilai reading gua ga pernah lewat 60 (untuk ujian FCT). Udah hampir 6 kali ujian dan semuanya ga lewat. Mpe bingung juga sih harus gimana lagi. Jadi masih merasa perlu usaha terus aja, sambil yakin di hati bahwa gua pasti bisa kalau usaha. Dan akhirnya begitu pula dengan nilai ujian gua yang terakhir. Nilai yang lain lewat kecuali nilai dokkai. Yaudah, jadi pas interview juga santai aja. Yah, sempet doa sih sama Daddy biar dapat favor dari bos. Waktu interview, ga ada pertanyaan yang sulit. Gua lancar2 aja cerita dari mulai kesan tentang jepang, makanan jepang, ofuro, densya, dll. Ada salah bunpou dikit2 tapi menurut gua bisa lewat dengan biasa aja, masih lebih tegang mensetsu dengan sensei gitu. Tapi ujung2nya juga ga banyak berharap, tahu diri, dan tetapin target di hati setidaknya akhir tahun ini bisa haizoku.

Eh, entah kenapa keadaan hari ini berbicara lain dan membuat seribu tanda tanya dalam pikiran gua. Banyak melihat dan berpikir mengapa tanda2 itu ada di kepala gua dan sampe sekarang tetep tidak ada jawabnya. Gua hanya cukup simpati ngeliat teman2 yang jauh lebih layak rasanya untuk gua (objektif dengan melihat kekayaan kosakata, pembuatan kalimat, kemampuan mengartikan kalimat, dan kaiwa di kelas). Gua cukup merasa FCT membuat gua bingung dengan ini (tepatnya membuat semua bingung) karena tidak ada standar penilaian yang baku. Kadang2 dalam penilaian seperti ada unsur subjektif dari senior manager. Kadang membingungkan, tapi kadang menguntungkan.

Dan karena sampe sekarang gua belum dapet jawaban, gua besok pengen maju ke sensei untuk konsultasi masalah ini. Kalau belum puas, gua mungkin pengen maju ke senior manager langsung. Gua cuma pengen perusahaan kasih kejelasan soal standar kelulusan, biar gua juga bisa menjawab semua jawaban orang yang mungkin di masa yang akan datang mampir di telinga gua, dan membuat kaki gua melangkah mantap ke dunia kerja Jepang.

Thx untuk semua temen2 yang banyak kasih saran ke gua akan hal ini. Semuanya menjadi referensi untuk gua. Gua akan update posting ini setelah mendapat kabar atau kejelasan dari pihak atas.